Viral Skandal Bokep Indo Anak Kecil Sedang Di Perkosa Oleh Tetangga Nya Sendir Di Lodge Jakarta
Viral Skandal Bokep Indo Anak Kecil Sedang Di Perkosa Oleh Tetangga Nya Sendir Di Lodge Jakarta
Blog Article
Oke sebelum memulai kembali cerita ane, sedikit ane mau beprolog. Trit ane ini sebenernya sudah ane buat pada oktober 2013 tapi karna ada masalah di server Discussion board tercinta ( sebagian database hilang ), membuat cerbung ane pun ikut lenyap ( Sungguh menyempakan sekali ). Tapi untungnya ane ada backup di term ( bendera setengah tiang untuk yang ngetik langsung di forum dan menggunakan hp ).
Ane seorang IT juga pernah mengalami masalah yang admin alami saat ini. Jadi ane mengerti, mungkin admin saat ini susah tidur bahkan seandainya tidurpun mungkin terbawa mimpi. Respek ane untuk admin yang sudah berusaha keras memperbaiki masalah server.
Oke saatnya ane mulai cerbung ane dari awal. untuk yang mulai baca dari awal, ane udah sediain link2nya. jadi gk perlu repot2 nurunin scroll, terutama yang ol di hp
Bokep Indo Viral
Section one ( Wanita paling dibenci )
Seorang gadis berjalan dengan kepala tertundung menghadapi mata-mata yang sangat rendah memandangnya. Tanpa sengaja menabrak seorang lelaki dan dengan sewot lelaki tersebut memaki gadis itu ” eehh anak maling liat-liat donk kalo jalan “. Huuuuuuuoooooooooooo dasar maling sawut beberapa orang di sekitar two orang yg baru saja bertabrakan.
” Hei jika kalian masih memiliki dosa kalian tidak pantas menghina orang lain ” teriakku mengheningkan suasana sekitar. Wanita itupun dengan nada pelan mengucapkan terima kasih lalu pergi dengan kepala tertunduk. Dina seorang mahasiswi jurusan hukum, wanita yang cukup tinggi dengan rambut bergelombang diwarnai kemerahan, kulitnya kuning langsat dan berwajah cantik yang tadinya begitu popular dan dipuja terutama oleh para lelaki karena kecantikan dan kekayaan orang tuanya seketika menjadi bahan pergunjingan. Tidak lain karena dia anak seorang pejabat yang menjadi tersangka tindak pidana korupsi dan sedang dalam proses peradilan.
Namaku Andra mahasiswa jurusan Manajemen Informatika. Aku hanya ingin menjadi programmer biasa2 saja dan menikah dengan wanita biasa2 saja, tidak terlalu cantik dan tidak jelek pula, yang penting dia bisa mandiri dan punya penghasilan sendiri sehingga aku tak perlu repot2 jika gajiku nanti kurang untuk kebutuhan keluarga. Aku juga ingin punya 2 anak one laki2 dan one lagi perempuan dan mereka juga harus mandiri agar aku tak perlu repot2 menjaga dan mengurusnya.
Aku mengenal Dina karena hampir setiap mahasiswa / i di kampus membicarakannya. Banyak pria yang mencoba mendekatinya untuk dijadikan kekasih, tidak Cuma pria yang mendekatinya, para wanita di kampusku pun juga banyak yg ingin menjadi temennya supaya ikut tenar mungkin. Mungkin hanya aku yang tidak tertarik dengan kepopulerannya, karena seperti yg tadi aku utarakan aku hanya menginginkan wanita biasa2 saja.
Sebenarnya ada one wanita yang ku taksir, dia satu jurusan dan satu angkatan denganku. Kami sering berdiskusi tentang mata kuliah, orangnya sederhana, yg jelas biasa2 saja nama Vika tapi sayang dia sudah memiliki kekasih, Yahh mau tidak mau aku hanya menjadi silent lover saja. Walaupun kekasihnya ( Rudi ) diam2 juga naksir dengan Dina, ah mungkin hanya mengagumi, sudahlah jangan berburuk sangka.
Effectively kejadian tadilah pertama kalinya aku berinteraksi dengannya, aku hanya kasihan dengannya. Dijauhi dan dicaci teman2nya. Tidak ada 1 pun yang mau berjalan berdampingan dengannya, bahkan sekedar say howdy saja tidak ada.
Aktifitas kampus yang membuatku penat karena ini adalah semester terakhirku, aku harus menyelesaikan tugas akhirku sesegera mungkin. Setelah pulang kuliah aku mampir sebentar di pinggir jalan, di sana ada ketoprak langganan aku, ku parkir sepeda motorku di pinggir gerobak ketoprak.
Sedang enak2 menyantap ketoprak tiba2, “jedaaaaaaarrrrrrrrrrr” suara pintu mobil ditutup dengan sangat kencang. Reflek ku menoleh kearah suara itu termasuk orang2 disekitar. Oohhhh ternyata Dina yang membanting pintu mobil pajero Activity warna putih itu. Mobil itupun pergi berlalu meninggalkan
Dina.
” Bang ketoprak satu yang pedes banget ” pesan Dina kepada tukang ketoprak “. Dengan wajah yang merah padam sepertinya habis bertengkar dengan kekasihnya ( hhhmmmmmmm yakin klo yang di dalem mobil pacarnya ?? ).
“Suka pedas ya ternyata, pantes galak ” sapaku tanpa menoleh kearahnya. “Eh lo Dra, suka makan di sini juga” sahutnya dengan senyum.
Sejak kapan dia kenal namaku, aku bukanlah sosok mahasiswa yang common. Dan sejak kapan dia mudah tersenyum dengan orang lain. “Eh thanks ya tadi di kampus udh nolongin gw”sambungnya dengan senyum masih menghiasi bibirnya.
“Kapan gw nolongin, gw Cuma lagi iseng aja” jawabku dengan senyum lebar ala anime2 jepang. “eh ada tukang helm tuh”berkata padaku sambil menunjuk orang berdagang helm. “Apa hubungannya sama helm” sahutku heran.
“Anterin gw ya pulang ya”pintanya tanpa meminta persetujuanku langsung menuju penjual helm. Wow helm yang paling mahal yg dia beli, masih banyak dwit juga ya walaupun ayahnya sedang disidang.
Tidak lama ketoprak pesanan dia terhidangkan. Ternyata yang selama ini terlihat kalangan kelas atas rakus juga kalo makan di pinggir jalan, belum ketelan semua yang di mulutnya sudah disuap lagi makanannya. Kayaknya laper bgt nih perempuan, seolah-olah tidak mau kalah denganku. Pasti nafsunya gede nih….. ooppppsss kenapa jadi piktor gini ya. Apa karna kaos ketat tanpa lengan dipadu dengan celana denims pendeng di atas dengkul membuatku jadi ngeres.
Kok jadi gugup ya, apa karna artis kampus ingin membonceng motorku. ” Lo yakin mau naik motor sama gw?? Apa kata anak2 di kampus klo tau nih?” tanyaku keheranan.
“Biarin aja toh pandangan anak2 ke gw udh jelek, kenapa harus gw pedulikan” jawabnya. Dengan penuh emosi dan mata sedikit menitisan air mata Dina berkata” dulu gw bangga dengan status gw, gw bangga dengan ketenaran gw di kampus. Semua orang ingin dekat sama gw, semua pengen jadi sahabat gw, atau hanya sekedar kenalan saja. Tapi kemana mereka saat gw terkena masalah, yang salahkan bokap gw, kenapa gw yang kena caci makian dari mereka. Gw pikir semua orang menghujat gw membenci tapi ternyata ada 1 yang nolong gw, walau Cuma one kalimat tapi itu menyejukan bagi gw. Karena gw gk berjalan sendiri. Lo Dra udh seperti pahlawan bagi gw”
“Stoppp” potongku. ” Jangan samakan gw dengan pahlawan, gw suka pahlawan tapi gw gk mau jadi pahlawan. Karena pahlawan adalah orang yang akan membagi-bagikan makanan pada semua orang sedang gw mau makan semua makanan itu ” sanggahku dengan nada sewot karna disamakan dengan pahlawan.
Dengan kening berkerut karna keheranan ” teori macam apa itu, dasar orang aneh dipuji malah gk mau”.
” Apa pujian bisa membuat gw kenyang” sanggahku dengan mulut penuh makanan. Tanpa sadar makanan aku dan dia sudah habis, tapi aku masih ingin bersantai sejenak.
” Jika dunia jahat padamu,maka kau harus melawannya karena tidak ada seorangpun yang akan menolongmu ” jelasku padanya.
” Tapi gw rasanya frustasi, seolah-olah gw udh males hidup, semuanya menghina gw, jauhin gw, saudara gw aja pada gk kenal lagi sama kluarga gw. Betapa terguncangnya hati ibu gw, adik2 gw. Dulu semua orang di sekitar gw seperti semut2 yang kelaparan mencari gula, sekarang saat gula2 itu tercampur kapur semuanya pergi” jeritnya pelan tapi aku tahu pasti sangat menyayat hati.
” yuk pulang kita ngobrol2 lagi nanti di rumah gw ” ajak dia. Jebreetttttt yup yup yup seorang bintang kampus dengan seenaknya ajak aku kerumahnya….. sehebat itukah pesonaku pasti ribet nih urusannya.
Dengan posisi duduk pada umumnya orang bergoncengan dan hamper rapat dengan punggungku, tanpa menggunakan jaket karena memang Dina tidak membawa jaket. Ku pacu motorku dengan kecepatan sedang sekitar sixty km/h. Sering kali dadanya tersentuh punggungku sehingga terasa sedikit kekenyalan mungkin payudaranya aku belum pastikan. Tapi saat aku mengerem dan baammm oohhh tubuhnya menyentuh pungguku begitu terasa, aku pastikan yg sedari tadi menyenggol punggungku adalah payudaranya, duduknya pun semakin merapat, dengan kedua tangannya menyentuh pahaku.
Betapaku berdebar-debar, seluruh aliran darahku mengalir ke satu titit yang membuat juniorku jadi tegang. Ngehiiiiiiiiiiiiitttt suara decit rem motorku karena ku tiba2 saja ngerem mendadak hambir menabrak mobil di depanku karena konsentrasiku buyar. Makin buyar karena rem mendadak itu membuat dia mencengkram pahaku dan tubuhnya benar2 rapat dengan tubuhku.
Ahay ada pom bensin di depan sana, ku belokkan saja sepeda motorku, lalu parkir dan menuju bathroom ” bentar ya ” ucapku pada Dina. Entahlah bagaimana ekspresi Dina ketika ku tinggal di bathroom.
Ku basahkan juniorku untuk meredakan ketegangannya. Bener2 horny aku, jadi begitu ya rasanya payudara wanita. Ku redakan detak jantungku agar kembali normal. Ku basahkan muka ku untuk menyegarkan pikiranku. Setelah kembali standard barulah ku keluar toilet dan kembali menuju motorku.
Dina menatapku kebingungan dari atas sepeda motorku, ternyata dia tidak turun dari motorku, untunglah tidak terjatuh motorku karena Cuma ku standar samping ” udah kelar buang hajatnya, sampe lupa sama yg digonceng, untuk kaki gw panjang bisa nahan motor lo” ocehnya padaku.
” Sorry deh gk nahan soalnya “jawabku. Ku jalankan motorku kembali dan aku coba mengatur jarak dengannya agar tidak terjadi seperti tadi, walau enak sih tapi ngeri juga klo harus bertaruh nyawa seperti tadi.
Sesampainya di depan sebuah rumah yang sangat megah bagiku, dinding pagar bercat putih, dengan hiasan two patung ala film Lord In the Rings. Pintu pagar dibuka oleh seorang satpam tinngi besar dan disambut gonggongan anjing penjaga yang besar, pernah aku membaca sebuah artikel tentang anjing penjaga dan mungkin anjing ini jenis Caucasian Shepherd. Begitu galak dengan orang asing tapi begitu lembut dengan tuannya.
Taman yang begitu tertata indah, dengan kolam ikan di tengahnya dan air mancur yang memancar tanpa henti. Jadi ini rumah pejabat toh, pantes aja banyak yang mau jadi pejabat.
” Woii bengong aja ntar digigit anjing gw lho, yuuk masuk ” sahut Dina membuyarkan lamunanku. Aku masih saja terbengong-bengong melihat halaman rumahnya, belum habis rasa takjubku, aku terkejut lagi saat memasuki rumahnya, sulit untuk ku jelaskan yang jelas sangat mewah sekali.
Harusnya aq kuliah mengambil jurusan ilmu ekonomi atau hukum atau jurusan yang bisa membuatku menjadi pejabat. Kalo MI mah ujung2nya jadi programmer atau paling tinggi menjadi analis programmer. Tapi sudah jiwaku bergelut di dunia IT mau bagaimana lagi.
” Duduk Dra jangan malu-malu bentar ya” mempersilakanku lalu pergi entah mau ke ruangan apa.
Tidak lama kemudian seseorang setengah baya membawa segelas jus menghampiriku dan mempersilakan aku untuk meminumnya.
” Haii sorry lama, dari tadi diem aja sih ” menepuk pundak ku entah kapan Dina sudah berada di ruang tamu, lalu duduk di kursi panjang di sebelahku.
” Gk kenapa2 Cuma gw kira gw udah mati ” jawab ku.
” Maksud lo apa Dra? Apa gara2 tadi lo mau nabrak mobil ? ” Tanya Dina keheranan sambil menatapku tajam.
” Bukan itu, gw kira gw udah di surga abis rumah lo bagus bgt ” jawabku
” Bisa aja lo Dra ” sahut Dina
Dengan tatapan masih tajam kepadaku membuat aku menjadi kikuk. ” Biasanya cwok yang main ke rumah gw pas posisi duduknya kayak lo sama gw pasti cowok itu langsung nyamperin gw duduk one kursi panjang yang gw dudukin sekarang, pengen mepet2 gitu ” celoteh Dina. ” Terus sok-sok perhatian berusaha pegang2 gw, klo pacar gw sih gk masalah nah ini cowok gk jelas yang gk pake undangan dateng ke rumah gw gitu aja ” sambung Dina menceritakan tingkah laku para fans2 ababilnya.
” Tapi lo beda, lo tetep anteng di kursi lo saat ini. Apa jangan2 lo homo lagi ” Ejek Dina padaku.
” Sorry ya gw masih regular kali, hhhmmm ngomong2 kok ada aroma makanan ya ?” tiba2 saja ku mencium aroma masakan yang menggugah seleraku
” Oohh itu mba Tia lagi masak buat kita, enak tau masakannya ” Jawab Dina. ” Udah mateng belom ” Tanyaku lagi.
” Belom nanti klo mateng juga di kasih tau “jawab Dina.
” Eh ngomong2 masalah lo homo atau usual, hhhmmm gw percaya kok klo lo typical ” Dina mentapku sambil tangannya menyentuh lutut kakiku. ” buktinya tadi di motor lo ngaceng kan kena toket gw ? makanya lo hampir nabrak, trs lo buru2 ke rest room, mau di kluarin ya di toilet? Ko cepet bgt ” tangannya makin ke atas menuju pahaku tubuhnya pun makin mendekatiku.
” Gk dikeluarin, Cuma ditenangin aja biar gk tegang trs ” jawabku gemeteran merasakan jemari lentiknya bermain di pahaku yang masih tertutupi celana denims.
” Gw bantuin keluarin mau gk Dra, udah 1 bulan gw gk key sama pacar gw gara2 bokap gw kasus dia jadi menjauh dari gw” tangannya pun makin bergerilya menuju pangkal pahaku. Juniorku tiba-tiba saja dalam tegang seperti seorang prajurit yang sedang santai lalu tiba-tiba ada presiden datang dan langsung berdiri untuk memberi hormat.
” Gw belom pernah Din, lagian nanti klo pembantu atau satpam rumah lo tau gimana ” cegahku dengan melebarkan ke dua kakiku karena terdorong rasa geli di pahaku yang terus menerus digelitik oleh Dina.
“Santai aja Dra, udah lo ikutin intruksi gw aja, itung2 sebagai rasa terima kasih gw ” Dina lalu menuntun ku duduk di sebelah kursi panjangnya. Lalu merebahkan tubuhku di kursi tersebut. Dibukanya seleting celanaku dan diturunkan celana ku beserta CD ku sekalian. Junior ku yang berukuran hanya 12 Cm pun langsung mengacung dengan kerasnya, terbebas bagai burung keluar dari sangkarnya.
” Wow udah ngaceng aja nih titit lo. Gw jilat2 ya ” ucapnya sambil menjulurkan lidahnya menuju penis ku, dan begitu hinggap di kepala penis ku langsung saja lidahnya menjelajahi, menggelitik ujung2 membuatnya jadi lebih mengkilap, sungguh geli kurasakan hingga kaki ku bergerak2 tak karuan menahan rasa geli itu. Dimasukan kepala penis ku kedalam mulutnya, disedot2 seperti seorang bayi yang menyusu pada ibunya. Lidahnya masih terus-terusan mengelilingi ujung2 titit ku.
“OOOOuuuugghhhh enak banget Din, lo jago juga ya ” ucapku. Dina tanpa menjawab langsung dia maju mundurkan mulutnya di batang titit ku, rasanya makin ngilu saja. Jemari lentiknya tak tinggal diam saja, dia mainkan biji titit ku, dia elus2 dengan lembutnya membuat aq makin tak karuan.
” Misi non makanannya nih ” ucap mba Tia pembantu Dina menaruh makanan di meja tamu tanpa rasa kaget dengan apa yg sedang aku dan Dina lakukan, sontak saja aku terkejut dengan kehadirannya. Sejak kapan dia berada di sini. Aku berusaha bangkit untuk memakai celana ku tapi ditahan dengan Dina yang dengan tenang masih mengulum penis ku.
Dan mba Tia pun berlalu pergi tanpa menghiraukan kami berdua. Kuluman bibir Dina di penis ku makin cepat, sambil tangannya menjelajahi paha bagian dalam ku. Aku pun kembali tenang dan menikmati permainan Dina. Ternyata seorang bintang kampus memiliki nafsu yang luar biasa juga.
OOohhhhhh dikulumnya dalam2 penisku dan disedotnya kuat2 penis ku ditarik keatas sampai pplluukkk terlepas penis ku dari bibir indahnya. Walau termasuk tebal bibirnya tapi tetap indah menurutku dan tambah memerah setelah bermain-primary di penisku
” Gimana Dra enak kan bibir gw? Apalagi memek gw lebih enak tau. Ucapnya sambil jari jemarinya mengelus-elus penisku yang masih tegak berdiri dengan kerasnya dan wajahnya mendekati wajahku. Aroma wangi bunga yang tertabur di tubuhnya tercium begitu dalam oleh hidungku.
“Letakkan ku di atas bahumu, bahwa aku inginkan dirimu, maafkan ku menggangu harimu, temaniku iringi sepiku “Kepalanya direbahkan di bahuku dengan dana lembut dibarengi hembusan nafas yang mengalir di sisi telingaku.
Tangan lembutnya membelai pipiku dan menuntun wajahku untuk menemui bibirnya dengan bibirku. Sebuah kecupan manis mendarat di bibirku. Instingku mengalir begitu saja, ku arahkan tanganku di bahunya, ku beri tekanan pada bahunya agar lebih mendekatkan tubuh kami berdua.
Dina menjulurkan lidahnya seolah ingin menerobos bibirku. Ku buka bibirku ku sambut lidahnya dengan lidahku. Tanganku di bimbing menuju gundukan payudaranya yang masih tertutup oleh kaos ketatnya. Dibimbingnya tanganku agar meremas secara lembut.
Sementara lidah kami saling berpagut jemari lembutnya masih sibuk dengan penisku. Dibelainya penisku dengan sangat lembut, tangankupun tak hanya meremas payudaranya dari luar saja, tanpa keraguan lagi ku masukkan tanganku menerobos kaosnya itu. Ku jelajahi tubuhnya dari perut lalu naik menuju payudaranya yang masih terlindung bra. Ku masukan tanganku ke branya, sehingga ku dapat merasakan secara langsung merasakan halus dan kenyalnya payudara wanita itu
” Dra baru kali ini gw yang mulai duluan, biasanya cowok gw yang ajakin duluan ” ucap Dina melepas pagutan di bibir kami sementara lalu melanjutkannya lagi. ” lo berpengalaman juga ya, gw baru pertama nih di isepin cewek ” ucapku sambil membelai rambut merahnya. Tanpa sadar aku tekan kepalanya agar penisku makin masuk kedalam.
Dia lepaskan kuluman mulutnya di penisku. Dibuka celana jeansnya sampai cd-nya sehingga terlihat vagina merahnya dihiasi bulu jembutnya yang sedikit berbentuk segitiga. Lalu Dina mengambil posisi 69 tepat di depan mukaku Vaginanya berada seolah memanggil untuk disantap. ” Bisa kan lo Dra jilatin memek gw ” pinta Dina langsung kembali mengulum penisku.
Aku coba jilatin vaginanya perlahan-lahan, aku emut-emut bulu jembutnya, aku tarik dengan bibirku sehingga terdengar suara Dina menjerit pelan. Ohh jadi ini vagina perempuan, bentuknya sedikit berbeda dari yg sering ku lihat di film porno. Sepertinya vagina Dina lebih bagus karna hanya terlihat segaris.
Ku masukan jariku ke dalam vaginanya lalu ku getar-getarkan sambil lidahku bermain di ujung vaginanya. Kulumannya di peniskupun makin menjadi-jadi, sampai kakiku tak bisa berhenti mengejang menahan rasa nikmat yg disalurkan Dina dari bibir indahnya.
Di jilatinya biji penisku, lalu di emut dan di tarik2 dengan bibirnya sambil tangannya mengelus-elus batang penisku. Pantatku di angkat keatas lalu lidahnya turun sampai ke sunholeku. Rasanya begitu ngilu, wanita ini tidak jijik ternyata. Akupun coba mengikutinya dengan menjilati sunhole Dina sambil tanganku mengocok2 vaginanya.
Tak lama berselang paha Dina kurasakan menjadi lebih tegang ku kembali menjilati vaginanya, jarikupun makin kupercepat mengocok vaginanya. ” Terus Dra enak bgt aaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh ” ceracau Dina dibarengi dengan keluar banyak lendir dari dalam vaginanya. Sepertinya dia mengalami orgasme.
Dina langsung bangkit. ” ke kamar aja yuk Dra gw udah gk tahan nih. Di kamar gw Completely ready stock kondom ko ” ajak Dina sambil tangannya menarik tanganku
Terorejing terojing terojing 2x suara ponselku dan ku lihat ponselku ternyata Vika meneleponku. Oooohhhh aku baru inget kalau aku janji dengan Vika dan Adi untuk membahas tugas kuliah di rumah Vika. Aku, Vika dan Adi 1 kelompok tugas akhir membuat Web page Toko On line dengan Ibu Rina sebagai dosen pembimbing kami.
” Woy Dra lo lagi dimana gw sama Adi udah nungguin lo dari tadi ” tanya Vika di seberang telepon. ” Gw lagi di jalan nih ” jawabku singkat.
” Ah bohong lo ko di jalan gk ada suara kendaraan, cepet dateng kemari gk pake lama ” sahut Vika tak percaya dengan jawabanku.
” Sorry Din gw cabut dulu, gw lupa ada janji sama kelompok tugas gw mau bahas tugas hari ini ” kataku sambil mengeluarkan kotak makan. ” Gw bawa pulang ya makanannya” pintaku sambil memasukan daging di meja tamu yang tadi dibawakan mba Tia ke dalam kotak makanku. Dina hanya bengong saja melihatku
Lalu aku pun pergi berlalu setelah pamit pergi, sesampainya di depan pagar. ” Guk guk guk, ggggrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr ” sialan anjingnya menggonggong. Aku pun lari memasuki rumah Dina kembali.
” Din satpam lo kemana gw takut nih sama anjing lo ” tanyaku pada Dina dengan nafasku yang tersengal-sengal
” Ha ha ha ha ha lo sih buat majikannya nanggung jadi marah tuh anjing gw ” ejek Dina dengan senyum yang lumayan manis juga menurutku. Lalu diantar aku menuju motorku dan sambil menjaga anjing sialannya agar tidak menggonggong padaku.
Kupacu motorku secepatnya, aku tidak ingin mengecewakan wanita yang ku sayangi. Akan aku pergunakan setiap mili sel di otakku untuk menyelesaikan tugas akhir kami dengan gemilang. Terima kasih untuk dosen tugas akhirku yang telah menyatukan kami dalam one kelompok, walaupun ada 1 si pelatih pesut ( Adi ) yang menyebalkan.
Sesampainya di rumah Vika aku melihat ada Rudi sedang berduaan bersama Vika sedangkan Adi hanya duduk menonton Tv set. Oh sial si Artis gagal ternyata alih profesi sebagai satpam rumah Vika sekarang. Gagal modus mode on nih.
” Heloo semua, sorry tadi ada nenek hamil nyebrang di jalan terus sekarat ” Sapaku pada mereka yang telah menunggu sang master.
Portion two ( Kenikmatan yang terjalin )
” Banyak alesan gw bete nih ” celoteh Adi menoleh padaku. ” Ya udh yuk mulai nih keburu sore gw mau jalan” ucap Vika pada kami berdua sambil gabung menuju kami.
” Gini kita gk Cuma buat World-wide-web toko on-line biasa, gw mau buat World wide web tampilannya bisa diedit oleh consumer tapi bukan tampilan dasar. Background2 nya saja yang bisa diubah consumer, jadi tuh World-wide-web bisa untuk perusahaan A, perusahaan B dan seterusnya dengan produk yang sama ” jelasku membuka topik pembicaraan
” Ini perlu databases yang lumayan banyak juga karena gambar2nya gk kita tembak melalui coding tapi melalui database. Dan gw juga mau World wide web itu bukan Cuma sekedar jual barang tapi ada forumnya juga untuk member. Untuk ngebahas produk2 yang dijual di World wide web. Keunggulannya pertama calon pembeli bisa me overview barang yang dia mau beli jadi dia bisa membeli yang sesuai kebutuhan, kedua pembeli bisa share2 kwalitas barang yang sudah di beli, bisa menjadi ajak promosi dan bisa menjadi masukan ke perusahaan bisa ada masalah pada barang yg dijual ” lanjut penjelasanku sambil mataku tak berhenti memandang Vika
” Dan untuk menu administratornya kita buat , kedua pembeli bisa share2 kwalitas barang yang sudah di beli, bisa menjadi ajak promosi dan bisa menjadi masukan ke perusahaan bisa ada masalah pada barang yg dijual ” lanjut penjelasanku sambil mataku tak berhenti memandang Vika
” Dan untuk menu administratornya kita buat sesederhana mungkin agar proses add datanya tidak berat. Sekarang kita tentuin barang apa yg akan jadi produk World-wide-web kita” ucapku kembali.
” Produk elektronik aja terus dibuat kategori kayak komputer, Tv set, gadget dan sebagainya ” Ucap Vika memberi ide. ” Gw setuju tuh sama Vika ” Ucap Adi tanpa pikir panjang. ”
Oke gw juga setuju nah sekarang kita bagi tugas ya. Adi lo bertugas desain webnya, Vika tugas lo tuh rancang databasenya mulai dari grasp barang, master jenis barang, master warna, master untuk gambar2 background, terus database konsumen, record get customernya juga jangan lupa. Nah untuk gw akan nanganin pengkodean Internet ” Ucapku
Sekitar two jam kami membahas tugas kami. Membicarakan rancangan Internet kami. Setelah tak ada lagi yang perlu dibahas Rudi pun gabung dengan kami.
” Udah selesai bro ” ucap Rudi pada kami dan duduk di samping Vika lalu membelai rambutnya. Sialan nih artis gagal mesra2an di depanku. Ingin ku hajar saja rasanya tapi apa hakku, mereka memang sepasang kekasih.
” Sorry nih ya bro gw mau jalan sama Vika mau cari materi buat tugas besar gw. Gw ber2 pergi dulu ya, klo ada perlu tuh ada adenya Vika ” merekapun pergi sambil bergandengan tangan. Aku dan Adi hanya bisa melamun saja dan tak lama kami berdua pun pergi menuju kediaman kami masing2.
Sesampainya di kosan aku, aku lihat ponselku ternyata ada 2 panggilan tak terjawab dan one sms, setelah aku lihat ternyata semuanya dari Dina.
” Dra besok tolong jemput gw jam seven ya kuliah ” tulis Dina dalam smsnya. ” Oke ” balasku singkat
Keesokan harinya aku jemput Dina di rumahnya, aku sms Dina dari luar pintu gerbang, aku tidak mau memasuki rumahnya karena ada anjingnya yg galak itu. Dina pun keluar dari rumahnya menemuiku, cantik sekali dengan kaos hijau berlengan panjang di padu dengan jeans warna hitamnya.
” Kok gak masuk, malu ya sama anjing gw, gimana mau akrab sama anjing gw klo lo malu2 gitu ” ejek Dina padaku. ” Gw alergi sama anjing, apalagi suaranya ” ucapku ketus
Kamipun pergi menuju kampus kami. ” Dra nanti turunin gw jangan di kampus ya, di luarnya aja yang agak jauh ya, cari yang gk ada anak kampus yg gw kenal ” pinta Dina padaku. Aku hanya mengangguk saja, sepertinya dia malu bisa temennya tau dia bareng denganku. Katanya udh gk peduli kata orang tapi tetep aja malu.
Setelah menurunkannya di tempat yang Dina inginkan aku berlalu tanpa berucap sepatah katapun padanya.
Siang hari saat kelasku sudah bubar Aku, Adi dan Vika pergi ketaman untuk membahas sampai dimana tugas yg kami kerjakan. Saatku buka tasku alangkah terkejutnya aku karena ada two kotak makanan pantas saja tasku jadi agak berat. Seingatku aku hanya membawa one kotak saja yang dimasakin Ibu kosku. Setelah ku buka kotak makan yg bukan milikku baru tau aku jika itu pemberian Dina karna tertulis pesan ” Maaf ya masih gengsi jalan sama lo, nanti anter gw pulang ya “.
Jiaahhh ternyata Dina sudah mempersiapkan sogokan jika aku marah karena Dina malu ku antar kuliah. Mana isinya two potong paha ayam kripsi lagi plus kentang goreng ditemani dengan saos tomat. Membuat liurku tak berhenti menetes.
Setelah aku habiskan 2 kotak makanan sambil membahas tugas dengan kelompokku. Kamipun berpisah untuk pulang kerumah masing2. Saat aku lihat ponselku yg berdering ada sms dari Dina ” Dra gw tunggu di tempat tadi ya ” ucap Dina melalui sms. Akupun berlalu menuju tempat itu, sesampainya di tempat itu Dina seperti buru2 menaiki motorku sambil celingak celinguk. Mungkin cek2 keadaan kalau2 ada yang melihat.
Di tengah perjalanan Dina coba membuatku tak cemberut saja, kamipun bercanda gurau. Ternyata Dina orangnya humoris juga ya.
” Dra lanjutin yang kemaren yuk, gw tau lo kentang kan ” ucap Dina sambil membelai penisku dari luar celana. Sialan konsentrasiku buyar, aku jadi kagok mengendarai motorku karna tiba2 saja penisku jadi tegang.
” Din jangan di jalan gw masih sayang sama nyawa gw, lo juga kan ” pintaku memelas
” Iya2 abis gw sebel masa gw yang minta lagi, nanti untuk yg ketiga harus lo yang minta ya ” ucap Dina sambil melepas elusannya pada penisku
” Cepet donk Dra gw udah gk tahan nih, lo juga kan tuh gw liat kontol lo masih tegang dari tadi. Walau masih dibungkus celana gw bisa tau lho ” rayu Dina membuat ku tarik dalam2 gas motorku menuju rumahnya secepat mungkin
Sesampainya di rumah Dina kami langsung berpelukan dan berciuman, lidah kami saling berpagut. Sambil berjalan menuju kamar Dina yang berada di lantai two bibir kami tak berhenti saling memberi kenikmatan.
Begitu kami berada di kamar tanpa menutup pintu terlebih dahulu kami langsung melucuti seluruh pakaian yang menempel di tubuh kami. Sudah tidak ada rasa canggung di dalam diriku, ku rebahkan Dina di atas ranjang, ku kecup keningnya, lalu ku ciumi leher jenjangnya. Lidahku merayap menelusurih payudaranya yang lumayan besar dan padat. Ku mainkan puting payudaranya yang mulai mengeras, ku remas2 payudaranya yang kecang itu.
Ku hisap2 putingnya, ku jilat2 putingnya. Tanganku bergerilya menuju vaginanya, ku elus2 klitorisnya membuat Dina merancau tak karuan. Perlahan lendir keluar dari dalam vaginanya.
” OOOOhhhhh Dra enak banget semalem lo pasti abis baca stensil ya, kok lo jadi pinter gini ” ucap Dina sambil menjambak rambutku.
Ku main2kan puting yang kanan dengan bibir dan lidahku sementara puting yang kiri ku plintir2 dengan jemariku. Jilatanku turun menuju pusarnya, ku jilati pusarnya membuat Dina menggelinjang tak karuan, ku jelajahi petualangan lidahku menuju vaginanya tapi tak langsung menuju vaginanya, ku jilati pinggiran vaginanya sambil tanganku bermain di clitorisnya.
Ku jilati paha bagian dalamnya, ku ingin menikmati setiap inchi tubuhnya. Makin kencang saja Dina meronta-ronta, vaginanya seolah memanggil-manggilku untuk datang dan temuinya. Akupun memenuhi panggilan itu, ku jilati vaginanya , klitorisnya tak lupa ku jilati pula. Dina yang sudah tak tahan pun bangkit lalu mendorongku hingga ku telentang di atas kasur, di genggam penisku lalu di masukannya kedalam mulutnya. Kulumannya kali ini lebih hebat di banding yang kemarin. Sambil memaju mundurkan mulutnya di penisku Dina pun menghisap2 penisku sambil tangannya membelai kedua bijiku. Diangkatnya patatku dan lidahnya menjilati sunholeku sambil tangannya mengocok penisku perlahan2. Mulutnya berpindah menuju penisku kembali kali ini bulu jembutku menjadi incarannya, di emut jembutku lalu ditarik-tariknya dengan mulutnya membuat jembutku basah.
Di jilatinya batang penisku dari ujung kepala yang mengkilap sampai pangkalnya lalu bijikupun tak luput dari jilatannya. Lubang kencingkupun tak lepas dari intaian lidahnya. Lalu dengan sekali serangan hap lalu dilahap seluruh batang penisku kedalam mulutnya. Di naik turunkan mulutnya sambil dihisap-hisap penisku. Sungguh halus permainan mulutnya di penisku, Dina pun mempercepat kuluman dan hisapannya seolah ingin memompa spermaku agar cepat keluar. Dengan segala tenaga ku tahan agar tak muncrat spermaku.
Tak lama berselang Dina pun menyudahi kulumannya lalu berpindah posisi jadi mengangkangi ku. Sekarang dia di atasku siap untuk memasukan penisku ke dalam Vaginanya.
” Lo udh pernah belum Dra masukin kontol lo ke memek cewek ” tanya Dina dengan tatapan yang begitu menggairahkan
” Belum Din, diemutin aja baru kemaren sama lo ” jawabku.
Mulailah dia masukkan penisku kedalam vaginanya perlahan-lahan. Tidak begitu sulit dia melakukan penetrasi mungkin karna pengalaman juga kali. Dia naik turunkan vaginanya. Rasa nikmat menjalari sekujur tubuhku dan tubuhnya juga pastinya, aku pun bangkit membuat posisi ku duduk sambil Dina tetap naik turunkan vaginanya.
Ku cium bibir manisnya, ku permainkan lidahnya dengan lidahku, lalu turun menuju lehernya, kulijati kebelakang lalu belakang kupingnya ku jilati, rintihannya semakin menjadi-jadi. Ku pindahkan lidahku menuju putingnya. Ku kulum2, ku ku jilati putingnya dan di sinilah Dina rintihannya semakin kencang.
Tak lama vaginanya kurasakan lebih kencang mencengkram penisku di barengi desahan Dina yang tak karuan. Goyangannya pun makin cepat dan cepat
” OOOOOOOOOOooooooooooooohhhhhhhhhhh Dra nikmat banget ” ceracau Dina mendakan orgasme pertamanya dengan tangannya yg kencang menjambak rambutku
” Gantian Dra lo di atas ” Pinta Dina sambil merubah posisi kami tanpa mencabut penisku dari dalam vaginanya. ” sekarang lo yang kerja ya ” ucap Dina dengan wajah manjanya. Cantik sekali wanita yang manja habis mendapatkan orgasmenya, ditambah wajahnya yang berkeringat membuat makin terlihat seksi saja.
Ku naik turunkan penisku perlahan2 sambil lidah kami berpagutan. Beberapa saat kemudian Dina sepertinya mulai on hearth kembali. Terlihat saat pagutan lidahnya makin liar dan pinggulnya ikut bergoyang mengikuti irama penisku.
Ku angkat kedua tangannya ke atas, ku jilati ketiak mulusnya yang masih ditumbuhi sedikit bulu halus. Dina pun makin menggelinjang tak karuan. Ku percepat pompaanku pada vaginanya. Ku jilati seluruh tubuhnya mulai dari ketiak, bahu, lengannya, leher, telinga, dada, lalu payudaranya yang begitu halusnya. Tanganku tak berhenti meremas2 kedua bukit yang menjulang tinggi menuju awan kenikmatan yang tiada tara.
Penisku seperti dicengkram dan dihisap dengan sangat kencang. Seperti ingin menguras seluruh sperma yang ada di dalamnya. Laju gerakan penisku dan goyangan pinggulnya semakin di percepat tak beraturan.
” Dra keluarin di dalam aja, gw sering suntik biar gk hamil ko ” pinta Dina padaku. ” Yakin nih gw bentar lagi keluar Din ” Tanyaku meyakinkan. ” Iya yakin gw juga bentar lagi keluar Dra ” jawab Dina
Tak lama tubuhku dan tubuhnya gemetar begitu hebatnya. ” Dra goyangannya di pelanin jangan di cepetin biar makin berasa greget ” pinta Dina sambil menurunkan intensitas goyangan pinggulnya. Akupun juga menurunkan internsitas pompaan penisku di vaginanya. Memang benar terasa lebih nikmat bila ingin orgasme RPM di turunkan. Aku jadi lebih menikmati setiap inchi dinding vaginanya yang berkedut2 kencang. Dinapun juga sepertinya sangat menikmati dan ” AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh ” kami mendesah kencang bersamaan denga orgasme kami yang juga bersama. Penisku terasa lebih basah karna carian vaginanya dan juga spermaku sehingga terdengar decik2 air di persetubuhan antara vagina Dina dan penisku.
Selesai bercinta kami pun rebahan, nafas kami yang ngos2an sampai terdengar keluar kamar mungkin. Dina lalu memelukku manja.
” Dra lo boong ya baru pertama ML? kok lo lama amat keluarnya? Biasanya klo pertama tuh cwok cepet tau kluarnya ” tanya Dina seolah tak percaya padaku. ” Beneran ini baru pertama, gw juga gk ngerti kenapa bisa lama. Hebat kan gw ” jawabku membanggakan diri sambil menjulurkan lidahku.
” Klo cwok lo tau marah gak nih ” tanyaku penasara. ” Gw udah putus Dra, yang kemaren gw banting pintu mobil itu lho. Itu cwok gw Bagas, dia malu katanya punya pacar anaknya maling ” jawab Dina santai
Portion three ( Musibah )
Pergi dan pulang kuliah bersama Dina menjadi aktifitas rutinku setiap hari dan Dina masih tetap meminta di turunkan di tempat yang sepi, begitupun saat pulang Dina menungguku di tempat itu. Dan juga Dina selalu memberiku kotak makan.
” Dra Adi kemana tadi ada di kelas, gw sms gk dibales kita kan mau ke rumah ibu Rina buat ajuin proposal tugas akhir kita” tanya Vika padaku
” OOhhhhh dia lagi kena diare kelas bubar langsung ngacir pulang, mungkin sekarang lagi semedi di WC ” jawabku.
” Kita berdua aja nanti hasilnya gw sampein ke Adi, sampai ketemu lagi ya di rumah Bu Rina ” lanjutku
” Ehh tunggu Dra kita bareng aja yuk cowok gw lagi bimbingan sama dosennya di kantin gk bisa anterin gw ke rumah Ibu Rina ” ajak Vika
Waduh mendadak galau nih, aku kan udh janji pulang bareng Dina. Disatu sisi ini kesempatan langka bareng Vika gadis pujaanku. Belum tentu ada yang ke dua kalinya, alesan apa aku sama Dina. Dina sudah tau aku mau ke rumah Bu Rina untuk bimbingan tapi aku bilang habis anterin dia pulang baru langsung menuju rumah Bu Rina.
” Woiii bengong aja, yuk ah cepetan nanti telat nih kita kan udah janji jam one nyampe rumahnya, dia mau pergi lho jam 3an ” sahut Vika membuyarkan kecemasanku.
” Ya udah yuk ” jawabku tanpa pikir panjang lagi
” sorry Din gw gk bisa anter lo dosen gw sms klo musti sekarang juga kerumahnya soalnya dia mau pergi katanya ” tulis smsku pada Dina tanpa ada balasan dari Dina
” Vik lo duduknya jangan nyamping donk gw kagok nih gk biasa goncengin orang nyamping ” ucapku pada Vika
” Ya ela lo klo nganterin nyokap lo juga nyamping kan ” protes Vika padaku
” mang lo mau disamain sama emak2, lagian nyokap gw gaul kali gk pernah duduk nyamping ” bantahku
” Udah ah gini aja, gk boleh gw sama cwok gw klo diboncengin cwok lain duduknya kayak biasa. Ayo cepet ah ” akui Vika sambil menepuk pundakku. Ternyata segitu sayangnya Vika dengan si artis gagal itu, sampai2 hal sepele seperti posisi duduk saja dituruti. Apalagi nanti pas mereka ml pasti posisi apa aja bakal dituruti Vika. Eehhh ko jadi ngeres gini sih gara2 ajarannya si Dina nih
Aku pun melaju menuju rumah Bu Rina. Sesampainya di rumah Bu Rina ku lihat ponselku belum ada balesan dari Dina. Apa dia marah padaku ya, aku jadi tidak fokus dengan apa yang di terangkan Bu Rina.
” Andra kamu kok kayaknya bengong dari tadi, kamu paham gk yang tadi saya omongin ” ucap Bu Rina dengan nada agak tinggi. ” Ya paham bu, saya Cuma lagi berfikir aja bukan bengong ” jawabku coba mencari alasan
” Ibu setuju dengan materi Website kalian tapi di sini kalian harus menekankan pada konsep mudah dan menarik. Kalau di pelajaran antarmuka seperti VB, delphi itu gk perlu menarik yang penting mudah bagi person. Kalau untuk Internet perlu keduanya, yang sulit adalah menggabungkan mudah dengan menarik ” terang Bu Rina.
” World wide web yang mudah di akses orang itu kebanyakan gk menarik dari segi tampilan, standar2 saja tampilannya. Apalagi kalian ingin ada forumnya gitu, itu gk gampang gk akan cukup waktu 6 bulan dikerjakan kalian bertiga. ” lanjut Bu Rina
” Bisa bu, saya sudah mulai desain web ini sejak saya belajar web. Dasar World wide web ini sudah ada, konsep databasenya juga sudah ada tinggal si Vika sempurnain aja, untuk tampilan memang tinggal kemampuan si Adi aja mendesain-nya. Yang jelas kerangkanya sudah ada tinggal dimasukkan aja apa yang perlu ” ucapku
” Oke ini proposal ibu terima nanti kita atur waktu lagi untuk bimbingan, bilangin si Adi jangan moncor lagi biar dia juga paham ” ucap Bu Rina mengakhiri pembicaraan kami tentang tugas akhir
” Kalian sudah makan belum, Ibu udah masak tadi yuk makan dulu baru pulang ” ajak Bu Rina sambil berjalan menuju meja makan bersama kami
” Ah si Ibu repot2 segala, ibu masaknya banyak kan ” celotehku
” Waduh bu klo ajak makan dia rugi, banyak gembel di perutnya bu ” ejek Vika padaku sambil menepak punggungku
” Banyak kok ibu udah siapin buat kalian ” jawab bu Rina. ” Berarti ibu juga nyiapin buat Adi juga ya ” tanyaku dengan di jawab anggukan kepala bu Rina
” Kebetulan orangnya kan gk ada ntar titipin ke saya aja bu, kebetulan saya bawa kotak makanan ko ” celotehku kembali sambil mengambil makanan yang terhidang di meja makan
” Waduuuhhhh orang mah yang di modusin perasaaan cewek, nah lo modusin makanan cewek ” ejek Vika kembali
” Udahlah yuk dimakan, jangan malu-malu anggap saja ………… ” ucapan bu Rina terpotong. ” Stoooppp bu jangan di terusin, kesempatan buat Andra makan lebih banyak kalo diterusin liat aja belum disuruh udh makan duluan” pinta Vika sambil menyendok nasi dan lauk ikan mas goreng ke piringnya.
” Bwerwiswik lwo Vik, gk taw apwa gwoncwengwin lwo tuwh bwerwat tawww jwadwi gw bwutwuh wenwergi twambwahwan ” Ucapku pada Vika dengan nada yang tak jelas karna mulut terisi penuh makanan.
Selesai makanpun kami bergegas pamit untuk pulang pada Bu Rina. ” Bu pulang dulu ya, eh jadikan ibu nitip makanan buat Adi ” tanyaku
” Heh sejak kapan bu Rina bilang mau titip makanan. Gk kenyang apa tadi makan sepiring mentung ” celoteh Vika dengan sewotnya terhadapku
” Udah jangan berantem mulu nanti jodoh lho, ambil aja Dra apa yg mau kamu kasih buat Adi ” ucap Bu Rina, AAAAAmmmmmiiiiiiinnnn semoga ucapan bu Rina terkabul aku dan Vika berjodoh hihihihihihi
Kami pun pergi meninggalkan rumah Bu Rina. Aku antarkan Vika ke rumahnya, sesampainya di rumah Vika udah nongkrong aja si artis gagal yg alih profesi jadi satpam.
” Hai bebs udah dari tadi di sini ” sapa Vika pada kekasihnya itu sambil berjalan menghampirinya. Jiiiihhhhhhh bebs………..bebs…………bebs apa itu bebong
” Baru aja say ” jawab Rudi sambil mencium bibir Vika. Siaaaaaalaaaaaaaan ingin ku bunuh pacarmu, saat dia cium bibir manismu, didepan kedua mataku hatiku terbakar jadinya cantik, aku cemburu. Panas panas panasssss rasanya tapi apa daya……….
” Gw balik ya Vik ” pamitku langsung pergi berlalu begitu saja tanpa peduli apa yang Vika ucapkan
Di tengah jalan ku lihat ada kerumunan orang sepertinya ada kecelakaan. Ku coba perhatikan siapa yang sedang duduk terbaring di pinggir jalan. Dinaaaaaaaaa dan one lelaki tak ku kenal.
Langsung ku parkir motorku di pinggir jalan. ” Din kenapa lo, jatuh dari motor ” tanyaku sambil memegang tangan Dina. Tampak Dina meringis kesakitan hingga tak bisa berkata-kata lagi
” Mas kenal sama cewek ini ” tanya salah seorang. ” Iya pak dia temen saya ” jawabku
” Temen mas naik ojeg tadi diserempet mobil terus mobilnya kabur sekarang lagi dikejar sama tukang ojeg, udah bawa aja kerumah sakit terdekat mas” bapak itu menjelaskan. Ku prevent taksi lalu ku papah Dina masuk ke dalam taksi tersebut.
” Bapak ini sekalian yuk ke rumah sakit ” ajakku kepada bapak2 tukang ojeg yang mengantar Dina yang juga jadi korban tabrak lari
” Saya mah gk papa mas, Cuma motor aja yg bodynya pecah, saya nunggu yang nabrak ketangkep. Nanti klo sudah ketemu saya suruh tanggung jawab sama mba itu juga ” Jawab bapak2 itu
Aku pun pergi dengan sepeda motorku menuju rumah sakit terdekat sedangkan Dina pergi dengan taksi. Ku urus segala proses administrasinya sedangkan Dina sedang dirawat di ruang UGD. Aku jadi merasa bersalah, andai aku sempat mengantarnya pasti Dina tidak pulang naik ojeg dan tidak akan jadi korban kecelakaan.
Ku lihat kondisi Dina di ruang UGD sepertinya luka2nya sudah diobati. ” Dra thanks ya, udah jangan dipanjangin urusannya sama yang nabrak gw ” ucap Dina begitu melihatku datang
” Sorry Din gara2 gw gk anter lo jadi lo celaka ” ucapku dengan wajah tertunduk menyesali. ” Gk papa kali, nanti kwitansi pengobatan gw kasih gw ya, gw ganti ” sahut Dina sambil mengambil tasnya dan mebukanya.
” Oh iya nih jatah makan lo hari ini sorry gk gw kasih tadi pagi soalnya gw pengen makan siang bareng lo di taman tapi berhubung lo gk bisa jadi gk sempet gw kasih ” ucap Dina menyodorkan kotak makan yang diambil dari dalam tasnya.
Aku tak bisa berkata apapun, tak terasa air mataku keluar begitu saja. Ternyata Dina begitu memperhatikanku, tak terasa juga cacing gembel yang berada di perutku berjoget-joget kegirangan dapat jatah makan tambahan. Yang dari Bu Rina saja belum sempat aku makan.
Tak lama kemudian Dokter yang merawat Dina menghampiri kami ” Gimana dik sudah baikan lukanya ” tanya dokter itu sambil memeriksa kembali luka Dina
” Udh mendingan sih, gk terlalu sakit, gimana Dok hasil rontgennya ” tanya Dina
” Gk ada masalah ko, semua baik2 aja tinggal lukanya aja tunggu kering, nih saya kasih resep nanti ditebus di apotik ya, sekarang sudah boleh pulang kok ” ucap dokter itu
Setelah menebus obat kami pun bergegas pulang, aku antarkan Dina menuju rumahnya.
” Dra nanti ke taman komplek dulu yuk kita makan dulu, bosen gw makan di rumah, gw udah bawa bekel buat gw sendiri ko ” pinta Dina saat di tengah perjalanan
Sesampainya di taman kami mencari tempat yang nyaman, di bangku taman yang di yang di hiasi tumbuhan berjalar agar panas matahari tidak menyengat yang duduk. Kami menyantap makanan kami berdua.
” Gw bosen sama hidup gw Dra, bokap gw kena kasus, nyokap dan ade2 gw gk pernah liat gw. Skripsi aja gw males ngerjainnya, biarlah jadi mahasiswa abadi. Kayaknya gw butuh refreshing deh, pergi ke tempat yang damai, sejuk, indah pokoknya menyenangkan deh. Tapi gw gk punya temen yang mau gw aja, semua menjauhi gw. Mau ngajak lo tapi lo lagi sibuk sama skripsi lo juga ” ucap Dina dengan nada lirih
” Twunggwu ywa gw gk fowkus niwh kalow lawgiw mwakwan ” ucapku sambil menyuap tanpa henti makanan yang ada di kotak makan
” Ya sudahlah ” ucap Dina semakin lirih dengan kepala tertunduk lesu
Dina hanya memperhatikanku sambil sesekali menyuap makanan ke dalam mulutnya. ” Badan lo gk gemuk tapi kok makan lo banyak si Dra, tangan lo juga seolah ada sensornya ya berkeliaran cari makanan, yang di kotak makan jatah gw juga lo colongin. Lo kira gw gk merhatiin dari tadi ” protes Dina
Uuppss ternyata Dina tau kalau ku comotin bekalnya itu ” Sworry dweh gk nyadwar niwh ” ucapku dengan mulut penuh sesak makanan.
” Hahahahaha udahlah lanjutin aja nih ambil aja jatah gw, gw udah kenyang kok ” ucap Dina dengan tawa menghiasi wajahnya.
Beberapa saat kemudian…………” Huuuuooooooo kenyangnya gw, makasih ya lo baik banget sih sama gw ” ucapku sambil menatap mata sayu nya.
” Tadi lo bilang mau jalan2 gitu kan tapi gk ada temen, oke gw temenin sebagai ungkapan terima kasih gw karna lo udh kasih makanan sama gw hehehehehe ” ucapku dengan senyum lebar menghiasi.
” Serius lo Dra, terus tugas akhir lo gimana ” tanya Dina tak percaya.
” Sekali2 liburan apa salahnya, biar otak gw clean juga nih ” jawabku meyakinkannya.
” Oke Jumat pulang kuliah kita ke Lembang, di sana ada villa keluarga kita ke tangkuban perahu ya, minggu siang kita pulang ” ucap Dina mengatur jadwal liburan kami
” Lo kuat gk naik motor ke Lebang, jauh lho sekitar eight jam perjalanan ” tanyaku pada Dina
” Naik mobil lah, motor lo taruh di rumah gw berangkat kuliah pake mobil gw tapi inget ya ….” Ucap Dina
” Turunnya di tempat yang sepi, pas pulang juga ketemuan di tempat yang sepi ” ucap kami berdua. Sudah hafal aku dengan kalimat yang setiap hari dia ucapkan
” Ya udah balik yuk ” ajak Dina sambil merapikan kotak makan kami untuk diisi ulang besoknya. Kami pun bergegas menuju rumah Dina sesampainya di depan pagar rumahnya dia pun turun dari motorku.
Waduh kenapa kok tau2 kepalaku jadi berat, penglihatan mataku jadi kabur lama2 jadi beraaaattttt
” Saya terima nikah dan kawinnya Vika Amanda Binti Haidir Irawan dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan perhiasan emas seberat 10 gram di bayar tunai ” Ucapku di depan penghulu dengan menggenggam tangan Ayah Vika. ” sah ” ucap penghulu di iringi dengan jawaban sah dari two orang saksi dan orang2 di sekitar kami yang menyaksikan.
Suasanya bahagia dan haru menjadi satu. Setiap orang menyalami Aku dan Vika memberi selamat atas pernikahan kami berdua. Kami dipajang di pelaminan bak raja dan ratu sehari . Senang rasanya mendapatkan jodoh wanita yang ku idam2kan.
Resepsi pernikahan kamipun selesai jam nine malam, saat kami berdua berada dalam satu kamar, perasaan gugup menyelimuti kami berdua. Dengan gemetar ku kecup keningnya, ku belai rambut indahnya, wangi aroma tubuhnya membuatku seperti melayang.
Ke kecup bibir manisnya yang menarik sambil ku buka kebaya yang membungkus tubuhnya. Ku buka tiap lapis kain yang menyelimuti tubuh bagian atasnya, sampai di lapis terakhir yang membuat aku makin berdebar saat ku buka perlahan dan ku lihat
Hhhhhhhaaaaaaaaaaa kok rata ya dadanya ada bulunya lagi. Dengan penasarannya ku buka cepat2 kain bagian bawah tubuhnya dan aaaaaappppppppppaaaaaaaaaaaaa kok ada penis.
” Siiiiiiiiiiiiiaaaaaaaaaaaaalllllllllllllllaaaaaaaaaaaannnnnnnnn ” teriakku menjerit sejadi-jadinya
” Eh kudanil sialan lo gw kira lo pingsan, sampe gw panik gw panggil dokter pribadi gw, ternyata lo Cuma tidur toh. Mana bangunnya berisik banget pake acara teriak2 segala ” omel Dina yang tidur di sampingku sambil melempar bantal ke arah mukaku
Huh ternyata yang tadi itu Cuma mimpi jantungku masih berdegup kencang andai itu terjadi wanita yang gw sukai ternyata laki2 bisa hancur hidup gw.
” Woiii masih belom sadar lo ” omel Dina kembali membangunkan lamunanku
” Gw mimpi buruk Din, Sorry semalem gw gk tidur terus ditambah hari ini gw kekenyangan ” ucapku dengan nafas tersengal
” Ada ya makhluk kayak lo di dunia ini ” ejek Dina padaku
” Gw balik dulu ya Din ” ucapku sambil bangkit dari ranjang dan berjalan agak sempoyongan karna masih ngantuk
” Lo tau gk sekarang jam berapa ? jam 1 malam tahu udah lo tidur aja di sini ” ucap Dina
” Hah jam one malam pantas perut gw laper ” ucapku terkaget-kaget
” Udah disiapin makanan tuh di meja sebelah lo, makan aja ” ucap Dina
Selesaiku santap habis makanan yang ada lalu ke kembali ke tempat tidur saat ku menoleh ke arah Dina yang ada di ranjang dan wow pemandangan yang menarik. Dina memakai baju tidur yang transparan tanpa menggunakan bra hanya celana dalam saja. Mendadak penisku jadi tegang.
Ku hampiri Dina yang sudah menungguku di ranjang kenikmatan. Ku belai rambutnya, ke kecup keningnya lalu pipinya dan berhenti di bibirnya.
” Dra jangan sekarang ya badan gw masih pegel nih gara2 kecelakaan tadi ” ucap Dina membuat penisku lemas kembali. Kamipun tidur berdua sambil berpelukan mesra……
Part four ( Perjalanan menegangkan )
Jumat pagi ku sampai rumah Dina untuk pergi ke kampus. Motor ku titipkan di rumahnya.
” Pakde titip motor ya ” ucapku kepada satpam Dina sambil berjalan mengendap-ngendap seperti maling mumpung anjingnya tidur
” Ya Mas ” jawab satpam itu
” Eh Dra lo pikir kita mau kemping bawa2 tas carrier, pake segala nenteng termos lagi, nah ini lagi apa coba maksud lo kalungin senter di leher” celoteh Dina mengomentari barang bawaanku sambil memegang tas carrierku. ” Widih berat amat lo bawa apa aja nih ” celotehnya lagi
” Namanya juga perjalanan jauh Din, perlu yang namanya persiapan ” ucapku sebagai pembenaran atas apa yang aku bawa.
” Eh apa nih di pinggang lo ?? jiaaahhh bawa kompas segala, lo gk bawa tenda sekalian ” Ejek Dina seputar bawaanku
” Bawaan lo mana Din ” tanyaku sambil celingak celinguk mencari barang bawaan Dina
” Udah semua di mobil, yuk berangkat ” ucapnya sambil berlalu menuju mobil.
Ku masuki mobil Honda Brio warna putih berhiaskan air brush bertemakan bunga sakura warna pink. Bagus juga mobilnya.
” Nih foto lo sama cwok lo Din ” Tanya ku menunjuk foto yang ada di dashboard mobilnya.
” Oooohhh mantan namanya Bagas “ucap Dina malas lalu membuang foto tersebut
Hidungku mengendus-ngendus bau harum apa ini sepertinya makanan, ku toleh ke bangku belakang. ” Huuuuwwwooooo gw duduk belakang aja ya Din ” ucapku sambil melihat banyak banget makanan aroma kue bolu, bronis juga ada, kue2 kering banyak dan snack2 ciki, wafer, coklat, soft consume juga tersedia.
” Gk boleh di sini aja, itu buat persediaan sampe hari minggu pas kita pulang, taruh tuh bawaan lo di belakang, ngeribetin aja klo taruh di depan ” sergah Dina lalu menyalakan mobilnya dan kami melunjur menuju kampus.
Di tengah perjalanan saat di jalan tol. ” Din bisa pelan dikit gak sih lo bawa mobil ” ku pegang erat tangan Dina dengan tubuhku yang gemetaran
” Iiiihhhhhhh jangan pegang tangan gw kenceng2 gw susah nih nyetirnya, lagian lo norak amat sih ini di Tol tau musti kenceng” Dina berusaha melepaskan genggamat erat tanganku.
” Lo sendiri klo naik motor udah kayak setan dikejar malaikat ” omel Dina seolah membalas perlakuanku memboncengi dia.
” Iya tapi kan gw boleh lo pegang gw pas di motor, masa sekarang gw gk boleh pegang lo sih ” ku masih tetap memegang tangan Dina dan Dinapun masih berusaha melepaskannya
” Waaaaaaaaaaaaaa awasssss Dinnn ” ku palingkan wajahku ke bahu Dina tak berani lagi melihat ke depan karna sepertinya nyaris saja menabrak mobil yang berada di depan kami.
” Lo berisik banget sih, udah lo makan aja sana ” oceh Dina mendorong tubuhku agar terlepas
” Bener nih ” ku ambil kripik kentang rasa sapi panggang lalu beberapa kue kering dan tak lupa minuman ringan teh rasa apel
” Anteng juga akhirnya lo ” Dina semakin mempercepat laju kendaraannya sedangkanku sibuk dengan beberapa makanan ringan.
Di kapus selesai jam kuliah” Dra sabtu kita ngerjain tugas di rumah gw ya ” ajak Vika setelah kelas berakhir
” Gw gk bisa ada acara, mang lo gk diapelin ??? ” tolakku dingin karna masih teringat ciuman yang diberikan untuk kekasihnya itu.
” Dia juga lagi sibuk ngerjain tugasnya. Ya udah kita ke taman aja si Adi udah nunggu tu ” Vika menuntun tanganku menuju taman. Waduuh baru kali ini Vika menggenggam tanganku, kami pun berlalu menuju taman yang sudah ada Adi di sana.
Dengan laptop di pangkuan Adi sambil menikmati snack yang ada di sebelahnya. ” Udah lama bro ” ucapku sambil mengambil snack tanpa mendengar persetujuannya. ” baru aja, gimana web kita udah sampe mana nih ” Tanya Adi tanpa menoleh tetap fokus pada laptopnya
” Widih keren desain lo Di “puji Vika melihat bakal calon tampilan Internet kami. ” kita bahasnya minggu depan aja ya, kita fokus sama tugas kita masing-masing baru kita singkronin hasil kerja kita ” ucapku mencari alas an untuk bias cepet cabut dari mereka.
” Gw cabut dulu ya ” ku berlalu meninggalkan mereka berdua.
” Gw udah di tempat biasa nih Din ” smsku pada Dina. ” Iya gw juga baru mau jalan, udah di mobil ” balas Dina
Sesampainya Dina di tempat yang biasa kita bertemu ku langsung masuk ke dalam mobilnya.
” Kita siap berangkat say ” kecupan bibir Dina mengsinggahi pipi kananku. Entah perasaan apa saat dia kecup pipiku, tidak seperti kecupan yang selama ini aku terima, sepertinya Dina tidak dengan nafsu mengecupku, mungkin dengan perasaan. Ah bisa saja itu hanya perasaanku saja. Kami berangkat pukul 1 siang menuju Lembang
” Kita nanti belanja di Bandung dulu ya, kita ke FO2 nya, baru kita ke villa gw di lembang, paginya kita baru ke tangkuban perahu, jam 2an kita ke villa lagi. Pagi kita jalan2 di Bandung baru balik ke Jakarta sorean dikit ” Ucap Dina menjelaskan jadwal liburan kita
” Atur ajalah yang penting pleased ” Ucapku sambil tersenyum ke arahnya sambil membelai rambut merahnya yang indah
” Lo pernah ke Bandung Dra ” Tanya Dina
” Sering, gw suka ke Bandung makanannya enak2, istilah kata lo pilih makanan system random pasti dapetnya enak. Walaupun kelasnya pinggir jalan udah dijamin enaknya. Apa lagi sayur asemnya, warung2 lesehan gurame diapain aja juga enak. Klo di Lembang gw pengen minum jus stroberrynya tuh ” Ucapku menjelaskan pengetahuanku tentang Bandung
” Perasaan lo taunya makanan mulu deh ” ucap Dina keheranan
” Lo klo jalan2 tuh cobain juga makanan khas sononya. Masa lo jalan ke Bandung makannya di warung padang, di Jakarta mah banyak ” sergahku
” Kan ada yang lain selain kuliner, kayak tempat2 yang enak gitu ” ucap Dina
” Klo di Bandung tempat wisatanya sedikit bagus, penginapan juga mahal. Klo kita mau wisata tempat tuh untuk pulau Jawa nih yang bagus tuh jogja, ada candi2 yang bagus gk Cuma Borobudur dan prambanan aja. Ada pantai parangtritis dan pantai indrayanti Klo mau wisata pegunungan ada merapi. Penginapan murah2 ada yang 25.000 for every malam. Untuk kuliner kurang begitu enak, apa lagi di mallioboronya klo gk pinter2 bakal dapet makanan gk enak tapi harganya selangit. Makanan yang terkenal itu kebanyakan Cuma manis2 aja kayak gudeng, krecek, bakpia ” ucapku lagi
” Udahlah gak usah omongin tempat wisata lagi ” ucap Dina. ” Eh Dra lo berfikir gw gimana sih ?? apa lo pikir gw cewek murahan ya ? gampang banget gw kasih tubuh gw ke lo, padahal lo gk minta, malah gw yang minta ” Tanya Dina sepertinya dia kwatir dengan pemikiranku tentangnya.
” Gk Din, gw Cuma mikir klo lo cewek yang menyedihkan. Setidaknya lo butuh seseorang di deket lo untuk melupakan sejenak kesedihan lo ” jawabku coba menenangkan apa yang dia pikir
Saat mau memasuki pintu tol kami terjebak kemacetan, maklumlah jalan ibu kota jika hari jumat sedikit lebih ramai dari biasanya. Jadi makin macet deh
Dina menyandarkan kepalanya di pundakku lalu mengecup pipiku. Akupun balas mengecup keningnya sambil membelai rambutnya. Tangan kiri Dina membelai selangkanganku sepertinya dia mulai nafsu mulai nafsu. Dina lihai sekali mengendarai mobil, dia masih bisa memajukan mobilnya sambil bermesraan bersamaku. Mungkin karna kondisi macet sehingga laju kendaraan hanya one meter lalu berhenti lagi tak memerlukan konsentrasi penuh.
Ditambah kaca film hitam di jendela mobilnya membut orang dari luar tak bisa melihat aktifitas di dalam mobil. Kami saling cumbu satu sama lain hingga bibir kami bertemu lalu berpagutan. Lidah kami saling beradu member kenikmatan. Tangan kirinya berusaha membuka resleting celana jeansku. Lalu memasukan tangannya ke dalam CDku mencari-cari idaman barunya. Setelah bertemu langsung dibelai-belai mesra.
” Hhmmmm Din tangan lo lembut banget di kontol gw ” ucapku menambah gairah Dina makin meningkat
Tanganku pun tidak tingal diam, kumasukan tanganku kedalam bajunya menembus branya dan sampai juga di gunung indahnya. ” Nenen lo bagus banget Din, lembut, kenyal dan kenceng apa lagi putingnya imut dan keras, klo gw kenyotin enak bgt nih ” ucapku dengan bibir yang menjelajahi lehernya. Tercium aroma parfum khas Dina membuat aliran darahku makin meningkat tentu saja nafsu kami makin menjadi.
Mulut Dina yang sudah tak tahan ingin menyicipi setiap setiap mili batang penisku. Diturunkannya celana denims ku beserta CDnya dan langsung berdiri tegak menunggu luapan birahi dari bibir Dina yang manis. ” Din Din tunggu kita udah di loket nih ” ucapku memberitahu Dina dan berusaha menaikan kembali celanaku. Dina yang sudah kepalang tanggung menahan tanganku yang hendak menaikkan celana lalu melumat habis penisku sebentar lalu membuka kaca jendela untuk mengambil tiket tol. Sialan Dina tidak berusaha menutupi penisku untuk saja aku sigap langsung menutupinya dengan kaosku. Tapi sepertinya mba penjaga pintu tol sudah bisa menebak apa yang sedang kami lakukan tadi.
” Aduh jalanan lancar lagi di tol udah gk tahan gw nih Dra pengen ngemutin kontol lo lagi ” ucap Dina. ” Lo kenyot nenen gw aja nih Dra gk tahan banget gw ” Dina membuka baju dan Branya lalu tangan Dina menarik kepalaku dan di arahkannya menuju payudaranya. Sehingga saat ini Dia hanya mengenakan celana jeans saja
” Lo bisa konsen gk nyetirnya klo sambil gw kenyotin nenen lo, mang gk keliatan orang juga klo lo topless gini ?” ku jilati putting payudaranya yang coklat kemerahan dan kuremas-remas payudaranya. ” Udah lo kerjain aja yang gw minta, udah gk tahan banget nih” pinta Dina yang sudah tak tahan.
Ku jilati perlahan setiap bagian payudaranya, tanganku menjelajahi payudara satunya. ” Oooooooohhhh enak bgt Dra, lo makin pinter aja ” ceracau Dina menikmati gelora nafsu yang ku berikan terus menerus di payudaranya.
Dina memperlambat laju mobilnya untuk lebih meresapi rasa nikmat di sekujur payudaranya. Lidahku masih aktif di sekitar payudaranya lalu menuju putting imutnya, ku permainkan dengan lidahku sesekali ku hisap putingnya. ” Iya gitu Dra, terus Dra ” ucap Dina makin membusungkan dadanya lalu menggoyang-goyangkan dadanya. Nafsunya semakin liar saja, aku jadi sulit menikmati payudaranya tapi lebih nikmat jika sudah terkendali.
” Din lo liar banget hari ini, kontol gw udah manggil2 lo nih ” ucapku lalu melanjutkan aktifitasku di payudara indahnya. ” Nanti malem aja di villa jatah kontol lo gw kasih. Sekarang puasin nenen sama memek gw dulu ” ucap Dina sambil menjambak rambutku.
Ku buka resleting denims Dina, ku masukkan tanganku mencari lubang surgawi yang sudah menunggu di dalam. Terasa bulu jembut Dina menyambut kehadiran jemariku. Ku belai pinggiran vaginanya. Mulutku pun masih bermain di Placing payudaranya membuat Dina makin menggelinjang tak karuan. Ku mulai membelai belahan vaginanya terasa cairan kental mulai membasahi.
” Dra masukin jari lo donk ” pinta Dina tapi tidak langsung kuturuti, ku masih gesek2 vaginanya dengan jemariku. Ku klitik ujung atas vagina
” Gila lo Dra belajar dari mana lo, enak bgt permainan jari lo aaahhhhhhh ” puji Dina menggelinjang tak karuan. Ku masukan perlahan jariku ke dalam vaginanya sampai masuk semua aku tahan beberapa saat, baru ku getarkan jariku di dalam vaginanya.
” Dra bentar mau bayar tol dulu ” ucap Dina saat tiba di gerbang tol. Aktifitasku di payudara Dina berhenti sejenak tetapi tangan ku tetap berada di vaginanya. Dina hanya menutupi tubuh topplesnya dengan kaosnya. Untunglah penjaga tolnya wanita jadi tidak bernafsu melihat kondisi Dina seperti itu, yah walaupun dia sudah menebak apa yang kami lakukan.
” Gila juga lo Din, klo dia lapor polisi gimana kita bisa kena pasal perbuatan asusila di tempat umum nih ” protesku sambil bibirku kembali menuju payudaranya.
” Lebih nikmatkan sensasinya klo begini ” ucap Dina menggoyangkan pinggulnya meminta untuk kembali memainkan jariku yang sedari tadi berada di dalam vaginanya. Ku kocok2 vaginanya, ku maju mundurkan jemariku di dalam vaginanya. Mulutku pun tak berhenti menjilati puting payudaranya, kiri lalu kanan berputar2 di sekitar payudaranya.
” Ah ah ah owhh enak banget say, masukin 2 jari Dra ” ceracau Dina menahan debutan birahi yang semakin lama semakin membesar. Ku masukan two jariku kedalam vaginanya, ku percepat kocokanku tak lama kemudian aku merasa jariku makin kencang di jepit vaginanya.
” AAAAAAAAkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhh ooooowwwwhhhhhhh ” Desahan Dina di barengi semprotan cairan kental hangat di dalam vaginanya menandakan orgasmenya.
Dina meminggirkan mobilnya lalu berhenti, posisi sandaran kursi mobilnya di turunkan sehingga Dina bisa istirahat sejenak. Ku kecupi bibirnya ku belai perutnya sebagai pendinginan.
” Lo makin hebat aja Dra, persiapkan diri lo untuk permainan yang lebih very hot nanti malam ya ” ucap Dina membelai rambutku.
” kenapa musti nanti malam, langsung aja kita ke Lembang ” pintaku
” Kan gw mau belanja di Bandungnya baru kita ke villa gw di Lembang ” Jawab Dina
” Kan kita minggunya juga mau jalan2 di Bandungnya, belanjanya Minggu aja ” pintaku
” Iiiihh nih kontol udah gk tahan ya, sabar ya ” canda Dina sambil mengelus penisku dari luar celanaku
” Ya udah yuk berangkat lagi, nanti tangkep polisi klo kita berenti di tol ” Dina memakai kaosnya lalu menjalankan kembali mobilnya.
Part five ( Fantasi bulan madu )
Sesampainya di Bandung pukul five lebih Dina memarkir mobilnya di sebuah FO. ” Eh Dwin kwita kok ke FO duluw gk makwan dulwu sih, mang lw gk lawper apwa belowm makwan siang ? tanyaku sambil mengunyah makanan. ” srup srup srup ” ku sruput minuman yang ada di sebelahku.
” Lo dari tadi makan mulu masih aja nanya makan siang ” ucap Dina kesal dengan mulutku yang penuh air Dina menekan kedua pipiku dengan tangannya membuat air di mulutku menyembur keluar.
” Dashboard lo jadi kotor tuh Din ” ucapku santai.
” Gw Cuma parkir doank di sini kita makan di sebelah baru ke sini lagi buat belanja ” ucap Dina menjelaskan. ” Eh kudanil taro gk makanannya, kita kan mau makan ” omel Dina yang melihatku masih membawa snack
Di restoran ayam bakar sebelah FO kami memesan ayam bakar two ekor dengan jeruk hangat karena cuacanya sangat dingin. Tak lama pesanan kami pun datang. ” Mba berat ya sini saya bantu ” ucapku kepada pelayan restoran yang nampak keberatan membawa pesanan kami.
” AAAAAAAaaawwwwwwwwWWW sakit tau ” pukulan Dina telak mengenai pinggangku.
” Genit juga lo ya ” oceh Dina dengan nada pelan menahan kesal. Ohh Dina cemburu sepertinya. Apa mungkin sudah ada rasa denganku ?
” Eh Din ko lo diem aja sih ” tanyaku melihat Dina yang hanya diam saat menyantap makanannya. Mungkin kah Dina sakit hati karna aku sedikit genit dengan pelayan tadi.
” Lo kok jadi bawel sih Dra, biasanya juga klo lo makan lo gk bisa ngobrol ” protes Dina sedikit kesal. Ooohhh ku kira Dina ngambek, jadi hanya perasaanku saja toh
Setelah makan kami berjalan menuju FO, di sana Dina berbelanja pakaian mencoba berbagai model yang tersaji di tempat itu.
” Bagus gk Dra ” tanya Dina sehabis keluar kamar ganti sambil memutar tubuhnya agar aku bisa melihat seluruh penampilannya.
” Bagus ” ucapku singkat karna bosan sudah one jam dari tadi nyoba ini itu keliling ke sana ke mari belum ada yang di beli. Rencana beli 5 baju tapi one aja belum dapet huft.
” Gk asik banget sih dari tadi jawabannya bagus2 mulu ” protes Dina yg tidak puas dengan jawabanku
” Ya kalo jelek gk bakal di pajang di sini kali ” sanggahku
” Paling gk kasih masukan cocok gk sama gw, kurang apa gitu ” protesnya kembali
” Ya ya ya. Menurut pandangan gw sih emang ada kurangnya ” ucapku memberi komentar
” H